TENTANG TAHLILAN DAN PERAYAAN MAULID2. Assalamu Alaikum wr. Wb
Buya saya mau bertanya : Bagaimana menyikapi perbedaan pendapat di kalangan masyarakat seperti : Tahlilan, Perayaan Maulid Nabi dan sebagainya, di antara mereka ada yang mengatakan hal itu semua adalah Bid’ah, saya mohon pencerahannya Buya? Hakim – Pabedilan – 08579741xxxx Dikatakan oleh para Ulama menghukumi sesuatu itu harus tahu betul hakikat sesuatu yang dihukumi, maka tidak syah jika seseorang itu menghukumi Tahlil itu Bid’ah atau Maulid itu Bid’ah sebelum mengetahui apa hakikat Tahlil dan Maulid. Tahlil adalah membaca Dzikir dan beberapa ayat Al-Qur’an kemudian setelah selesai membaca Dzikir dan ayat-ayat pilihan tersebut bedo’a dan memohon kepada Allah di dalam do’a tersebut agar Allah SWT menyampaikan pahala kebaikan dari bacaan Dzikir dan Al-Qur’an tersebut kepada orang yang telah meninggal dunia. Para ulama menyebut Tahlil ini dengan istilah menghadiahkan pahala kepada orang yang telah meninggal dunia dan hukum menghadiahkan pahala kepada orang yang telah meninggal dunia telah disepakati oleh semua Madzhab dan Ulama tentang diperbolehkannya. Begitu juga masalah Maulid Nabi yang makna dari merayakan Maulid Nabi adalah mengagungkan dan menyanjung Nabi SAW. Mengagungkan dan menyanjung Nabi adalah sangat dianjurkan dan semua yang ada pada Nabi adalah layak untuk disanjung dan layak untuk diagungkan dan itulah yang dipahami oleh para ulama Salafunas Sholeh dari masa ke masa. Dan mengangungkan hari kelahiran Nabi termasuk bagian dari pengagungan terhadap Nabi SAW, dan hal ini bukan mengikuti tradisi orang yang ada di luar Islam akan tetapi ini mengkuti kaidah semua yang bersangkutan dengan Nabi adalah mulia dan layak untuk diagungkan. Akan tetapi cara mengagungkan Nabi harus dengan hal-hal yang dicintai dan di ridhoi oleh Nabi SAW seperti dengan bersedekah atau mengadakan festival sejarah Nabi dengan memacu para siswa untuk berlomba-lomba membaca sejarah nabi atau mengumpulkan kaum muslimin di satu tempat lalu ada salah satu dari mereka menyampaikan tentang keagungan Nabi SAW. Itulah maulid Nabi. بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Mengapa Kita Wajib Memperingati MAULID? * Pijakan kaki kita saat ini menuju bulan Rabi'ul Awal, Allah memberikan karunia-Nya kepada kita semua hingga dapat bertemu dengan Bulan yang sangat mulia bersama kelahiran Nabi Muhammad SAW. * Bahkan api yang pernah disembah ribuan orang Majusi pun mati sejak kelahiran Nabi Muhammad, karena enggan disembah bersama kedatangan manusia mulia Muhammad SAW, berhala-berhala runtuh, artinya bersama kelahiran Nabi ini adalah awal kemuliaan yang sesungguhnya, Nabi Muhammad adalah Rahmat untuk kita semuanya. * Maka kita harus kembali kepada diri dan keluarga kita sendiri. * Sudahkah kita tumbuh suburkan makna kegembiraan atas kelahiran nabi atau belum??? * Kecintaan kepada Nabi atau belum? * Sudahkah mengagungkan, memuliakan Nabi Muhammad??? * Tak peduli dengan sebagian mahluk-mahluk Allah yang begitu memusuhi, yang sangat tidak sesuai dengan Pecinta Nabi Muhammad, berhujjah dengan hujjah yang hebat, memperingati kelahiran itu bukan seperti ini, harus dengan Sunnah, menurut mereka begitu... Dan sunnah apa yang kami langgar??? * Dengan menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW, memperingati Maulid dengan sunnah Nabi, dengan bersedekah, atau yang bisa mengukuhkan silaturahmi, pengajian, dan ibadah lain maka lakukanlah di kesempatan mulia ini, maka apa yang salah??? * Memperingati Maulid Nabi hukumnya Wajib, "Hendaknya umatmu itu bergembira atas Rahmat Allah", maknanya karena kita bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad. * Bergembira atas kelahiran Nabi bukan berarti harus bahagia atas kematian Nabi. * Kita menjadi umat saat Nabi hidup dan setelah meninggal, kemuliaan, dan rahmat, segalanya tidak ada yang kurang dari diri Nabi. * Yang mengingkari peringatan Nabi dikhawatirkan ada kemunafikan di dalam hatinya, * Sebab jika merayakan Maulid Nabi adalah batil bid'ah dan sesat, artinya orang tidak bergembira atas kelahiran Nabi, siapun yang benci dan pegel dengan kelahiran Nabi Muhammad adalah ahli iman, Begitukah? Maka siapa yang setuju akan hal ini? * Ini bukan khilafiyah, maka ini adalah kesepakatan, bahwa aku telah dijadikan umat Nabi Muhammad SAW. * Kegembiraan ini harus kita adakan dalam mensyukuri Rahmat atas kelahiran Nabi Muhammad SAW * Kemuliaan Nabi tidak ada batasnya, Nabi mulia dari hidup hingga meninggal, begitu pula dengan bertawassul kepada Nabi, kemuliaan Nabi itu juga bagi para pecintanya boleh menyanjung dengan sepuas-puasnya jadikan segala sesuatu yang kita temukan itu Nabi Muhammad yang diatasnya, tidak ada yang bisa melebihi Nabi. * Nabi adalah cahaya diatas cahaya, karena tidak ada cahaya di muka bumi ini kecuali Nabi Muhammad lebih hebat dari itu semua. * Sayyidina hasan bin tsabit dahulu menyenandungkan syair untuk memuji Rasulullah. * Memperingati Maulid Nabi adalah dengan melakukan sesuatu yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan para ulama dalam memperingati Maulid Nabi adalah pernah dilakukan oleh sahabat Nabi SAW, memperingati setiap saat, hanya kita memperingati lebih besar di bulan ini, hati-hati dengan orang anti Maulid. * Tidak ada satu kesempatan acara kecuali disisipkan sejarah Nabi Muhammad SAW, ini merupakan usaha para ulama untuk memperkenalkan Rasulullah pada umat. Wallahu a'lam bissowab |
- HOME
- ALBUM SADEWA ENTERTAINMENT
- KOPI MINUMAN PARA SUFI
- Tentang Rasulullah SAW
- HAKIKAT CINTA ROSUL
- FADHILAH SHOLAWAT
- CAHAYA IMAN
- FORUM Muslimah
- HIKMAH
- KISAH PARA WALI
- TENTANG SHOLAT
- KATA-KATA BIJAK
- FADHILAH SURAT AN-NASS
- Tanya jawab tentang dunia islam dan kehidupan
- MAKNA CINTA
- KUMPULAN FOTO GUS DUR
- JADWAL SHOLAT
- KRITIK DAN SARAN
- READ MORE